Kamis, 03 Oktober 2019




MENYAMBUT 
TAHUN BARU 1437 HIJRIYAH
BERTEPATAN TAHUN BARU SAKA 1949
Oleh: Syamsul Qodri el-Falaky





I.        TAHUN HIJRIYAH.

1.    Penggunaan tahun hijriyah sebenarnya sudah dipergunakan oleh Rosululloh SAW, yaitu ketika beliau menulis surat kepada kaum Nasrani Bani Najran, tertulis tahun V Hijriyyah. Namun saat itu bangsa Arab lebih suka menggunakan nama tahun dengan kejadian-kejadian dalam tahun itu, misalnya Tahun Fil, Tahun Izin, Tahun Amar dan Tahun Zilzal .
2.    Secara resmi, Tahun Hijriyah diberlakukan pada tahun 17 Hijriyah yaitu ketika Khalifah Umar Ibnu Khotob mengangkat Abu Musa al-Asy’ari sebagai Gubernur di Bashrah. Surat pengangkatan pada bulan Sya’ban, tanpa tahun. Dari peristiwa inilah lahir Tahun Hiriyah.
3.    Tanggal 1 Muharram Tahun 1 Hijriyah Jatuh pada hari Kamis Kliwon 15 Juli 622 Masehi, menurut ahli hisab. Adapun menurut ahli rukyat, tanggal 1 Muharram 1 Hijriyah jatuh pada hari Jum’at Legi 16 Juli 622 Masehi.

II.     TAHUN SAKA (JAWA).

1.  Tahun Jawa (Saka) itu perhitungannya  dimulai dari tahun ber-dirinya kerajaan Hindu dari keturunan Aji Saka pada Tahun 78 Masehi.
2.  Pada awalnya, Perhitungan Tahun Saka didasarkan pada perhi-tungan perjalanan matahari mengelilingi bumi (baca; sama dengan Tahun Masehi dan dikenal sebagai Tahun Syamsiyyah). Kemudian dialihkan dengan menggunakan perhitungan bulan mengelilingi bumi (baca: sama dengan Tahun Hijriyyah dan dikenal sebagai Tahun Qomariyyah) oleh Raja Jawa yang masyhur dengan nama Sultan Agung pada tahun 1555 Jawa, bertepatan dengan tahun 1043 Hijriyyah dan tahun 1633 Masehi. Sejak itu bilangan jumlah hari dalam tahun dan bulannya sama dengan Tahun Hijriyyah. Hanya siklusnya saja yang berbeda, karena Tahun Hijriyah siklusnya 30 tahun, sedangkan Tahun Saka (Jawa) siklusnya 8 tahun.
3.  Karena perbedaan siklus antara tahun hijriyyah dan tahun saka, maka setiap 120 tahun mengalami pemotongan/ pengunduran 1 hari.
-        Tahun 1555 saka, sampai menjelang tahun 1627 Saka, awal tahun alip jatuh hari Jum’at legi (AJUMGI)
-        Tahun 1627  sampai menjelang tahun 1747 Saka, awal tahun alip  jatuh hari Kamis Kliwon (AMISWON)
-        Tahun 1747  sampai menjelang tahun 1867 Saka, awal tahun alip jatuh pada hari Rabu Wage (ABOGE)
-        Tahun 1867  sampai menjelang tahun 1987 Saka, awal tahun alip jatuh pada hari Selasa Pon (ASAPON)

III.  HIKMAH DI BALIK HIJRAH

1.    Peristiwa hijrah Rosululloh SAW dan para sahabat dari Mekah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang berarti bagi setiap muslim. Karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan islam yang semula diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Mekah menuju suasana yang prospektif di Madinah.
2.    Hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa optimisme yang tinggi, yaitu berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan dari hal yang baik kepada yang lebih baik lagi.Rosululloh SAW dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah, meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda.
3.    Hijrah mengandung semangat persaudaraan,seperti yang dicontoh kan oleh Rosululloh SAW pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajrin dan kaum Anshor. Bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok Yahudi yang hidup di Madinah pada waktu itu.

IV.   MENYAMBUT TAHUN BARU HIJRIYYAH.

      Ada tiga pesan perubahan dalam menyambut Tahun Baru Hijriyah;
1.    Hindari kebiasaan-kebiasaan lama/hal-hal yang tidak manfaat pada tahun yang lalu untuk tidak diulangi lagi dalam tahun baru ini.
2.    Lakukan amalan-amalan kecil secara istiqomah, seperti membia sakan solat dluha, bersedekah kepada fakir miskin dll.
3.    Usahakan dengan niat yang ikhlas karena Alloh, agar tahun ini jauh lebih baik daripada tahun kemarin, dan lebih banyak membawa manfaat bagi keluarga maupun masyarakat.

SEKIAN
______



                                                            Lemberang, 03 Oktober2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar